Minggu, 30 Juli 2017

Bila nanti tak kau temukan aku di titik yang sama. Pahamilah seluruhku. Bahwa aku pernah menjadi aku yang memperjuangkanmu. Walau tak sedikitpun kau mengerti itu.

Ada yang perlu kau tau, tak selamanya aku bisa berjalan sendiri. Membawa harap di atas cemas yang begitu menyiksa diri. Selalu memikirkan bahagiamu tanpa peduli sedikitpun bahagiaku.

Kini cukup. Kau pilih saja dia. Dan aku memilih untuk tiada. Tiada di hidupmu untuk selamanya.
Kelak,  apabila tak kau tak temukan lagi wanita seperti aku. Ketahuilah, itu alasan Tuhan tak menciptakan manusia seperti ku dua kali dalam hidupmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memahami oranglain bukan berarti menyakiti dirimu sendiri (uraian berdasarkan buku "Filosopi Teras")

Mungkinkah kita mampu bertahan dengan rasa sakit yang terdalam? Kunci bahagia bagi Stoa adalah manakala kita terhindar dari nafsu-nasfu yan...