Minggu, 09 April 2017

Yang terdalam

Tadinya aku ingin berdiri..
melanjutkan semuanya sendiri..
tapi ketahuilah,  aku tak mampu berjalan tanpamu..
karena kau yang terdalam..
yang terdalam ku cinta..
pun terdalam menancapkan luka..
bagaimana bisa ku pergi? 
sedangkan hatiku sudah kau curi..
dan kau hancurkan berkali kali...
kini aku hanya bisa melihatmu bahagia dengannya..
tenanglah,  doaku akan selalu ada..
menemani hatimu untuk mencintainya..
Pergilah tanpa ragu,  aku takan mengusikmu..
biarlah perih ini menjadi urusanku..
asal kau bahagia..
itu sudah cukup bagiku..

Serang,  10 April 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memahami oranglain bukan berarti menyakiti dirimu sendiri (uraian berdasarkan buku "Filosopi Teras")

Mungkinkah kita mampu bertahan dengan rasa sakit yang terdalam? Kunci bahagia bagi Stoa adalah manakala kita terhindar dari nafsu-nasfu yan...