Senin, 27 Maret 2017

Terimakasih telah menyakitiku:)

Bagian mana lagi yang kau suka,  selain menyakitiku dengan tertata. Membuat hatiku mati hingga tak terasa. Karena kau telah melewatkanku tanpa kata.  Lalu aku?  
Harus berusaha berdiri sendirian,  tanpa genggaman tangan, berjalan melupakan, membawa sejuta harapan tanpa pengakhiran. 
Kau tau aku begitu lugu.. 
Hingga kau tega membuatku tertipu..
Apakah ini yang kau sebut kebahagiaan dulu?  
Terimakasih telah menyakitiku:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memahami oranglain bukan berarti menyakiti dirimu sendiri (uraian berdasarkan buku "Filosopi Teras")

Mungkinkah kita mampu bertahan dengan rasa sakit yang terdalam? Kunci bahagia bagi Stoa adalah manakala kita terhindar dari nafsu-nasfu yan...